Stunting adalah suatu kondisi dimana pertumbuhan dan perkembangan fisik anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, yang sering terjadi pada awal kehidupan. Dampaknya tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga kemampuan kognitif dan perkembangan sosial-emosionalnya. Identifikasi dini terhadap risiko stunting yang tepat waktu dapat mencegah dampak yang lebih buruk di masa depan.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama pada anak kecil. Diperkirakan lebih dari sepertiga anak-anak Indonesia menderita stunting, yang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan fisik, kemampuan kognitif, dan perkembangan. Untuk mengatasi masalah ini, identifikasi dini terhadap risiko stunting sangatlah penting. Di dunia yang semakin berorientasi pada informasi saat ini, pendekatan yang memanfaatkan teknologi seperti Machine Learning dapat menjadi solusi yang efektif.
Metode Machune Learning memanfaatkan kemampuan komputer untuk belajar dari data dan membuat prediksi serta keputusan tanpa diprogram secara eksplisit. Dalam konteks mengidentifikasi risiko stunting, model pembelajaran mesin dapat dilatih menggunakan data tentang karakteristik fisik, kebiasaan makan, kondisi lingkungan, dan faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi.
Fadila Fairzun Ni"mah, mahasiswa teknik komputer Universitas Muhammadiyah Lamongan, melakukan penelitian menggunakan metode Machine Learning untuk mengetahui risiko stunting pada anak kecil. Penelitian ini tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia.
Keberhasilan penelitian ini memberikan harapan besar bagi Fadila terhadap upaya Indonesia dalam mencegah stunting. Identifikasi dini risiko stunting dapat membantu pemangku kepentingan memberikan intervensi yang lebih tepat dan efektif bagi anak-anak yang berisiko, seperti program nutrisi tambahan, pendidikan nutrisi, dan bantuan medis.