Dosen Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) dan Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) baru-baru ini melakukan kolaborasi untuk mengatasi masalah pengairan pertanian di Dusun Klitih, Desa Wajik, Kabupaten Lamongan. Melalui penerapan teknologi canggih, mereka bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di daerah tersebut. Karena di wilayah ini hampir tidak ada tanaman yang tumbuh selama musim kemarau, akibat sawah di wilayah ini merupakan tadah hujan. Ketika tidak turun hujan, maka aktivitas pertanian lumpuh.
Sehingga adanya sistem irigasi cerdas tenaga surya berbasis IoT ini diharapkan mampu menjadi solusi pemenuhan air selama musim kemarau.
Irigasi otomatis ini sistemnya memanfaatkan air yang ada selama musim penghujan se-efisien mungkin, istilahnya irigasi tetes. Sehingga dengan lahan yang luas air tetap cukup. Tujuannya agar tanaman tetap hidup, minimal untuk memenuhi kebutuhan petani yang mana wilayah ini paling cocok untuk tanaman padi.
Tapi kalau musim kemarau airnya terbatas, dibutuhkan inovasi agar tetap ada tanaman yang tumbuh. Misalnya labu madu atau cabai yang ditanam di pematang.
Inovasi ini cukup bagus dan bisa menjadi solusi bagi petani setempat dengan harapan jangka panjang bisa berkelanjutan. Sehingg petani tetap produktif dan memiliki pendapatan dari lahan selama musim kemarau.
"Semoga pengabdian ini tidak berhenti dan manfaatnya bisa dirasakan berkelanjutan," ujarnya.
Heri Ardiansyah Selaku Dosen Prodi Teknik Komputer UMLA menambahkan, pengabdian masyarakat ini bertujuan menerapkan teknologi yang dimiliki kampus dan bisa dimanfaatkan masyarakat.
Kemudian memberikan penyuluhan kepada kelompok tani agar menggunakan teknologi yang dipasang di lahan mereka dan bisa berkelanjutan, yang dimulai Juli hingga Desember. Sehingga stakeholder yang ada bisa berkolaborasi dan berinovasi untuk kemakmuran petani. "Kami berkolaborasi dengan Umla juga untuk membantu petani selama musim kemarau," tambahnya.