Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Bagus Dwi Saputra dan Muhammad Shodiq Dosen Teknik Komputer Universitas Muhammadiyah Lamongan telah berhasil mengembangkan model peramalan harga ikan yang akurat dengan menggunakan metode peramalan Grey Forecasting. Penelitian ini, yang merupakan bagian dari Hibah Kemendikbud dalam skema penelitian dosen pemula (PDP) tahun 2022, bertujuan untuk mengatasi volatilitas harga ikan yang sering menjadi masalah utama dalam industri perikanan, khususnya budidaya ikan Nila.
Harga merupakan faktor penting dalam industri perikanan karena menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan produk. Namun, volatilitas harga ikan sering kali sulit dikendalikan karena dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk ketersediaan stok, faktor alam, dan tingkat permintaan. Dalam upaya mencari solusi, Bagus Dwi Saputra dan Muhammad Shodiq menerapkan metode peramalan Grey Forecasting yang dikenal efektif dalam menghasilkan perkiraan yang akurat meskipun dengan jumlah data yang terbatas.
Penelitian ini menggunakan data harian harga ikan Nila untuk periode Juni 2022 di Pasar Ikan Kabupaten Lamongan. Metode peramalan Grey Forecasting dipilih karena kemampuannya dalam menciptakan model peramalan dengan sedikit data namun tetap memberikan hasil yang sangat akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu memberikan prediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi, dengan nilai Mean Absolute Forecast Error (MAFE) sebesar 2,39%.
"Kami berharap hasil penelitian ini dapat membantu para pelaku industri perikanan, khususnya di sektor budidaya ikan, dalam mengantisipasi fluktuasi harga dan mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan prediksi yang akurat," ujar Bagus Dwi Saputra. Muhammad Shodiq menambahkan, "Metode peramalan Grey Forecasting ini juga dapat diterapkan pada komoditas lainnya, sehingga manfaatnya dapat lebih luas."
Penelitian ini tidak hanya menunjukkan potensi besar dari metode peramalan Grey Forecasting dalam industri perikanan, tetapi juga memperlihatkan pentingnya dukungan dari pemerintah melalui Hibah Kemendikbud untuk mendorong penelitian yang inovatif dan aplikatif. Dengan dukungan ini, diharapkan lebih banyak peneliti muda yang termotivasi untuk mengembangkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Para peneliti berharap temuan ini dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan dan pelaku industri dalam mengelola harga ikan secara lebih efektif. Selain itu, mereka juga berharap agar hasil penelitian ini dapat dipublikasikan lebih luas sehingga bisa diaplikasikan di berbagai daerah dan meningkatkan kesejahteraan para petani ikan.
Penelitian ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan yang tepat, inovasi dan teknologi dapat dikembangkan untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Dukungan dari Hibah Kemendikbud dalam skema penelitian dosen pemula (PDP) tahun 2022 menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan penelitian ini.